Random Post

Senin, 13 Februari 2012

How to Make Batik

* How to Make Batik

The following are tools and materials should be prepared to make batik:

o Fabrics mori (can be made of silk or cotton)
o Canting as a means of forming motif,
o Gawangan (wind place for fabric)
o Candles (night) which melted
o Pots and a small stove for heating
o dye solution


The stages in the process of batik pembutan this:

1.

The first step is to create batik designs commonly called molani. In determining the motive, usually each person has different tastes. Some prefer to make their own motives, but others prefer to follow the common motifs that have been there. Motifs that are often used in Indonesia itself is divided into 2 batik: batik classic, a lot of playing with the symbols, and coastal batik with natural characteristics such as pictures of flowers and butterflies. Creating a design or motif can be used a pencil.
2.

After completing the molani, the second step is to paint with (candle) night using a canting (caged) by following the pattern.
3.

The next stage, covered with wax night the parts that will remain white (no color). Canting to the fine, or brush for large-sized parts. The goal is that when dyeing material into the dye solution, part of a given layer of wax is not exposed.
4.

The next stage, the first in the coloring process that is not covered by a candle by dipping the cloth in a certain color.
5.

Once dyed, the cloth in the sun and dried.
6.

Once dry, re-do the process of painting with wax batik using canting night to cover the part that will be retained in the first staining.
7.

Then, proceed with the second color dyeing process.
8.

The next process, removes wax from the cloth night by putting a cloth in hot water over the stove.
9.

Once clear of wax cloth and dry, it can be done again with the closing of wax batik process (using the canting tool) to hold the first and second color.
10.

The process of opening and closing night candles can be repeated in accordance with the number of colors and complexity of the desired motif.
11.

The next process is nglorot, where the fabric has changed the color of boiled hot water. The goal is to eliminate a layer of wax, so the motive which had drawn previously seen clearly. You do not need to worry, this immersion will not make your motives have been exposed to a color image, because the top of the fabric is still shrouded in a thin layer (wax is not completely washed out). Once completed, the batik is ready for use.
12.

The last process is to wash your batik cloth and then dry by leaving it before it can be used and worn

Artinya: Cara Membuat Batik

Berikut ini adalah alat dan bahan yang harus disiapkan untuk membuat batik tulis :

    • Kain mori (bisa terbuat dari sutra atau katun)
    • Canting sebagai alat pembentuk motif,
    • Gawangan (tempat untuk m enyampirkan kain)
    • Lilin (malam) yang dicairkan
    • Panci dan kompor kecil untuk memanaskan
    • Larutan pewarna


Adapun tahapan-tahapan dalam proses pembutan batik tulis ini:

  1. Langkah pertama adalah membuat desain batik yang biasa disebut molani. Dalam penentuan motif, biasanya tiap orang memiliki selera berbeda-beda. Ada yang lebih suka untuk membuat motif sendiri, namun yang lain lebih memilih untuk mengikuti motif-motif umum yang telah ada. Motif yang kerap dipakai di Indonesia sendiri adalah batik yang terbagi menjadi 2 : batik klasik, yang banyak bermain dengan simbol-simbol, dan batik pesisiran dengan ciri khas natural seperti gambar bunga dan kupu-kupu. Membuat design atau motif ini dapat menggunakan pensil.
  2. Setelah selesai melakukan molani, langkah kedua adalah melukis dengan (lilin) malam menggunakan canting (dikandangi/dicantangi) dengan mengikuti pola tersebut.
  3. Tahap selanjutnya, menutupi dengan lilin malam bagian-bagian yang akan tetap berwarna putih (tidak berwarna). Canting untuk bagian halus, atau kuas untuk bagian berukuran besar. Tujuannya adalah supaya saat pencelupan bahan kedalam larutan pewarna, bagian yang diberi lapisan lilin tidak terkena.
  4. Tahap berikutnya, proses pewarnaan pertama pada bagian yang tidak tertutup oleh lilin dengan mencelupkan kain tersebut pada warna tertentu .
  5. Setelah dicelupkan, kain tersebut di jemur dan dikeringkan.
  6. Setelah kering, kembali melakukan proses pembatikan yaitu melukis dengan lilin malam menggunakan canting untuk menutup bagian yang akan tetap dipertahankan pada pewarnaan yang pertama.

  1. Kemudian, dilanjutkan dengan proses pencelupan warna yang kedua.
  2. Proses berikutnya, menghilangkan lilin malam dari kain tersebut dengan cara meletakkan kain tersebut dengan air panas diatas tungku.
  3. Setelah kain bersih dari lilin dan kering, dapat dilakukan kembali proses pembatikan dengan penutupan lilin (menggunakan alat canting)untuk menahan warna pertama dan kedua.
  4. Proses membuka dan menutup lilin malam dapat dilakukan berulangkali sesuai dengan banyaknya warna dan kompleksitas motif yang diinginkan.
  5. Proses selanjutnya adalah nglorot, dimana kain yang telah berubah warna direbus air panas. Tujuannya adalah untuk menghilangkan lapisan lilin, sehingga motif yang telah digambar sebelumnya terlihat jelas. Anda tidak perlu kuatir, pencelupan ini tidak akan membuat motif yang telah Anda gambar terkena warna, karena bagian atas kain tersebut masih diselimuti lapisan tipis (lilin tidak sepenuhnya luntur). Setelah selesai, maka batik tersebut telah siap untuk digunakan.
  6. Proses terakhir adalah mencuci kain batik tersebut dan kemudian mengeringkannya dengan menjemurnya sebelum dapat digunakan dan dipakai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar