Hingga kini melalui program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) tercatat sudah ada 569 desa yang dikembangkan menjadi desa wisata. Desa wisata ini akan dikembangkan dengan bantuan dana Rp 150 juta setiap desanya. Salah satunya desa Ponggok, Kabupaten klaten, Jawa tengah.
Desa Ponggok merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Desa Ponggok saat ini telah dikembangkan menjadi desa wisata air, mengingat Desa Ponggok memiliki potensi air yang melimpah. Di Desa Ponggok terdapat beberapa umbul seperti Umbul Besuki, Umbul Sigedang, Umbul Ponggok, Umbul Kapilaler, serta Umbul Cokro. Pada setiap umbul ini dapat dijumpai pemandangan alam yang indah serta air yang jernih, didukung dengan suasana pedesaan yang asri maka sangat sesuai jika desa ini dikembangkan menjadi sebuah desa wisata.
Selain dikembangkan untuk daerah wisata, sumber air yang melimpah dimanfaatkan oleh warga Desa Ponggok untuk membudidayakan ikan, terutama ikan nila. Desa Ponggok memiliki lahan potensial seluas 8.0 ha dan lahan yang digunakan untuk usaha di sektor perikanan seluas 5 ha dengan penghasilan produksi 0.57 ton perhari. Selain budidaya ikan Nila di Desa Ponggok juga terdapat budidaya udang galah, dimana budidaya ini dapat menghasilkan 1 kwintal perbulan. Selain udang galah dan nila, warga desa juga mulai mengembangkan budidaya ikan koi sebagai alternatif untuk mendapatkan penghasilan.
Potensi Desa Ponggok lainnya adalah adanya perhatian yang besar terhadap perkembangan Desa Ponggok baik dari warga masyarakat Desa Ponggok maupun aparat Desa Ponggok. Selain itu Desa Ponggok memilik banyak lembaga desa (institusi lokal) yang mendukung perkembangan dan pembangunan pariwisata di Desa Ponggok seperti BUMDES, Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani), Pokdakan, Unit Pengelola Lingkungan (UPL), dan Unit Pengelola Sosial (UPS).
Menurut, Direktur Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata Firmansyah Rahim, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah melaksanakan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pariwisata sejak 2009 lalu. "Pada 2012, Kemenparekraf menargetkan 960 desa dapat dikembangkan menjadi desa wisata. Sementara tahun 2014, ditargetkan ada 2 ribu desa wisata. Tujuannya, membentuk masyarakat yang sadar wisata. Masyarakat yang memahami potensi wisata di desanya sehingga dapat dimanfaatkan menjadi objek wisata," ujar Direktur Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata Firmansyah Rahim kepada wartawan di Jakarta.
sumber: http://www.108csr.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar